Di tahun 90-an, barangkali masih banyak anak-anak kecil yang berkeliaran di luar rumah bersama anak sebayanya. Mereka bisa memainkan permainan tradisional Indonesia yang banyak macamnya. Meski tanpa ada barang-barang mahal seperti hanphone dan gadget, tapi ternyata mereka tetap bisa menikmati masa kecil dengan ceria. Lantas, apa anak-anak zaman sekarang juga ceria dengan gadget yang mereka punya? Ah, tidak kangen kah Anda dengan lima permainan ini?

Gobak Sodor

[ Image Source ]
Permainan ini dimainkan oleh dua team yang masing-masing terdiri dari tiga sampai lima orang anak. Salah satu dari team akan berperan sebagai penjaga, sementara team lain akan berusaha menyeberang tanpa tersentuh oleh penjaga. Jika penyeberang bisa melewati penjagaan tanpa tersentuh oleh penjaga hingga bolak-balik, maka kemenangan akan diperoleh oleh team penyeberang. Begitu pun sebaliknya, jika penjaga berhasil menangkap semua penyeberang, maka permainan selesai dengan kemenangan team penjaga.

Layangan

[ Image Source ]
Permainan ini dulu selalu marah di musim kemarau. Musim di mana angin kencang yang mempermuka melayangkan layang-layang hingga tinggi. Biasanya anak-anak akan membawa layang-layang ke tanah lapang, di mana anak lain juga membawa mainan yang sama. Mereka bisa melakukan adu layangan atau biasa disebut sambitan. Yang kalah adalah yang senar layangannya putus dan membuat layangannya terjatuh. Layangan tersebut yang nantinya bakal diperebutkan anak-anak lain.

Petak Umpet

[ Image Source ]
Permainan ini bisa dimainkan oleh banyak anak sekaligus. Biasanya, anak-anak melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang jaga. Si penjaga hanya satu anak saja, ia akan diwajibkan menutup mata dengan menghadap tembok atau pohon dan menghitung hingga jumlah yang disepakati sembari menunggu teman-teman yang lain sembunyi. Setelah semua sembunyi, maka si penjaga akan berusaha mencari. Bagi yang berhasil keluar dan menyentuh benteng dari penjaga, maka ia dianggap menang, dan ia bisa bersembunyi lagi di periode permainan selanjutnya.

Kelereng

[ Image Source ]
Di tahun 90an tentunya tidak asing menemukan anak kecil yang saku celananya dipenuhi dengan kelereng. Anak-anak biasanya bermain dengan rekan-rekan sebayanya. Permainan tersebut dilakukan dengan cara menyodok bola kelereng menggunakan ibu jari hingga menghantam kelereng lain. Ternyata, permainan kelereng ini tak hanya ada di Indonesia, namun di luar negeri juga. Di Belanda, kelereng dikenal dengan sebutan knikkers. Sementara di Inggris disebut Marbles.

Ingkling

[ Image Source ]
Anak-anak perempuan zaman dulu lebih senang bermain ingkling. Permainan ini mudah, anak-anak hanya perlu membuat gambar kotak di tanah. Kemudian, memilih batu untuk dilemparkan ke dalam gambar kotak tersebut sebelum mereka melompat dengan satu kaki. Di zaman ini, mungkin nyaris tidak ada lagi anak-anak yang memainkan permainan ini.

Dari kelima permainn di atas, tentu Anda yang lahir di tahun 90an ke bawah pernah mengenalnya. Lantas, bagaimana perkembangan permainan ini di daerah Anda? Benarkah permainan tersebut sudah tergusur oleh gadget?